Senin, 11 Juni 2012

Indrayanti..bergelung bersama memory..


Sumber Gambar : www.Google.com

Hari telah menunjukkan pukul 12 siang.. dan mentari menggoda kami untuk mencari tempat teduh jika ingin terhindar dari peluh yang semburat keluar dari pori – pori tubuh kami.. ya..aku dan 3 teman dekatku sedang menyusuri jalan mulus berliku khas jalanan wonosari untuk sekedar menghirup aroma laut yang berbaris di sisir pasir putih dengan kerikil – kerikil bertaburan bagai bintang di pasir..

Sekitar 2,5 jam waktu kami untuk menempuh perjalanan dari Jogja ke pantai yang sebagian besar pengunjungnya didominasi oleh wisatawan lokal ini..ketika kami memarkir motor kami, pria – pria lokal berkulit coklat gelap dan berbadan tegap khas penduduk lokal menyambut kami dengan berbagai tawaran – tawaran kemudahan yang bisa kami dapatkan di pantai itu.. “mas..mas..payungnya 20 ribu aja mas..buat santai – santai di pantai..”, katanya..tawaran tersebut langsung kami terima mengingat memang bawaan kami banyak, dan kami takkan bisa menikmati deburan ombak di pesisir pantai dan alunan angin yang berbisik jika dengan membawa barang – barang berat kami..

Berbekal celana pendek dan kaos, aku tanpa ragu berlari ke pesisir pantai dengan riak – riak ombak bergelayut di kaki – kakiku.. tampak dasar pesisir dengan batu – batu karang yang terselimut dengan hijaunya rumput – rumput laut seolah menjadi karpet alami dan membantu untuk menapaki kerasnya batu karang dikala ombak menari dan berdansa bersamaku..

Putih nya pasir pun menggoda kami untuk melupakan sejenak usia kami yang telah menapaki 20-an dan membaur dalam tawa dan kreatifitas untuk membentuk “kastil pasir” sesuai dengan papan imajinasi kami.. sembari berlomba untuk menciptakan kastil terbaik..kami beradu waktu untuk memenangkan persaingan..waktu pun bergulir dan kami membanggakan kastil – kastil kami masing – masing.. ya..esensi dari permainan ini adalah proses..yang mengurai kepuasan akan hasil akhir ..

Kulihat mentari mulai terbaring lemah di pembaringannya yang diiringi dengan semburat merah jingga yang meninabobokkannya..tubuh kami pun tak bisa berkompromi lagi..aku pun terduduk beratapkan payung warna warni yang kami pesan tadi..sembari menikmati debur ombak yang berkejaran di birunya laut..dan hamparan hijaunya rumput di karang di kala air laut mulai surut.. 

Hingga waktu menjadi begitu tak bersahabat denganku...dan langit tersenyum begitu indah..dengan beralaskan hitamnya malam...dan kunikmati taburan bintang yang menyapaku dari kejauhan..ya..lukisan inilah yang akan mengantarku pulang.. hingga aku tertidur dalam pelukannya..



   Ya..Aku terpuaskan bermanjaan dalam buaian kecantikan alam... dan akan kutuliskan dalam sketsa kerinduanku...



Ad Maiorem Dei Gloriam




Amadeus Okky Suryono

0 komentar:

Posting Komentar