Kala Senja di Ratu Boko

merasakan getaran suasana candi boko yang mempesona..

Menembus Waktu dengan Romansa

sebuah desahan mimpi yang sangat menggoda untuk disajikan..

De Britto ...

Sekolah cinta...Sekolah hati..

Gua Tritis...kemolekan yang menawan hati..

sebuah perjalanan menikmati kemolekan Gua Tritis yang patut untuk diulas..

Pantai Indrayanti..pantai pemuas hati..

pantai pasir putih yang memesona..

Rabu, 26 September 2012

Box..



Sumber Gambar : www.Google.com

Terkadang..aku mencapai suatu titik..
Dimana menyatu dalam kelam dan tak tahu harus kemana...
Apa yang ku jamah seolah beku.. dingin tak berbekas..
Pandangan ku menjadi kabur..yang bersetubuhkan kunang – kunang..
menari – nari dalam suasana mistik yang merengkuh kalbu..

            Terkadang..aku melihat diriku berada di dalam suatu kotak..
            Yang kecil, sempit, dan mulai dipenuhi dengan barang – barang tak berguna..
            Barang – barang yang bukannya membantuku untuk menarikku keluar dari kotak..
            Tetapi justu menenggelamkanku lebih dalam ke dasar kotak..
            Semakin aku berontak.
            Semakin aku tenggelam...

Satu – satunya caraku untuk keluar dari kotak?
Ya..menyingkirkan barang – barang yang tenggelamkanku semakin dalam..
Barang – barang yang berbahagia ketika aku meronta di dasar kotak..
Barang – barang yang berkolaborasi untuk ciptakan suatu pematah semangat..
Semangat yang kehangatannya berangsur pudar seiring gema di sudut – sudut kotak..

            Barang dalam kotak ibarat manusia – manusia di sekelilingku..
            Jika manusia itu hanya menjadi pematah semangatku melalui kegilaan mereka...
            Siapa yang butuh mereka??
            Crazy is being miserable..
            Gila adalah hidup dalam kepura – puraan..
            Teman dekat mu berpura – pura mengasihimu..
            Kekasihmu berpura – pura mencintaimu..
            Bahkan yang lebih gila lagi..
            Gila adalah ketika berpura – pura merasa bahagia..
            Dimana hati seakan tertambat..tersobek..dan kosong..
            Dibumbui senyuman manis berbalut luka..
           
Ah.. bebaskan saja mereka dari penderitaan mereka..
Merontalah..
Ambil kembali perasaan sukacita yang diambil darimu..
Jangan tertular dengan kegilaan mereka..
Buktikan...
Dan buat mereka mengerti kalau aku bisa melakukannya!..


Ad Maiorem Dei Gloriam



Amadeus Okky Suryono
           


Minggu, 23 September 2012

ketika cinta menempuh jalan yang berbeda..


    Sumber Gambar : www.google.com

    Sudah 6 bulan semenjak perkenalannya dengan seorang wanita yang juga merupakan teman sekampusnya. wanita yang membuat Randy bersemangat untuk pergi ke kampus.. wanita yang menjadi pewarna di kertas - kertas putih kehidupannya.. wanita yang membuat nya tergila – gila akan segala hal yang dapat dirasakan dari aura yang terpancar di senyuman manisnya, lesung di pipinya, tatapan matanya yang bulat dan mempesona hingga alunan merdu suaranya yang tak sengaja ia dengar tatkala pujaan hatinya bersenandung perlahan sembari duduk bersebelahan dengannya hingga mampu menebarkan antusiasme meski berada di salah satu matakuliah yang paling membosankan, matematika ekonomi..

       Perkenalan 6 bulan yang lalu begitu singkat, tatkala dosen mengharuskan pengerjaan tugas “Wawancara Tokoh Favorit Anda” dalam matakuliah Bahasa Indonesia ini dilakukan secara berkelompok..dimana masing – masing kelompok terdiri dari 4 anak yang dipilih dari kehendak dosen dengan tujuan agar mahasiswa mampu beradaptasi dengan manusia – manusia baru dan mampu bekerja sama.. dan saat itulah..Randy menjabat tangan putih mungil itu sembari mendengar alunan suaranya yang dibalut dengan senyuman ramah dan matanya yang menyipit.. Randy terhenyak..seolah menikmati telapak tangan hitam kasarnya bercumbu untuk beberapa saat dengan telapak tangan wanita pujaannya.. “Aku Cindy..”, ungkapnya..

       Detik – detik pergumulan detak jantung 2 insan yang saling mengobarkan benih – benih ketertarikan semakin terasa dikala guliran waktu yang mereka gunakan untuk menggarap tugas kelompok itu dengan antusiasme menggebu membuat mereka tanpa sadar juga menumbuhkan determinasi bagi 2 anak lain yang sekelompok dengan mereka..

       Pengerjaan tugas yang diiringi dengan tawa, makan bersama di warung pojok diiringi terik mentari pasca mewawancarai seorang tukang becak yang berhasil membiayai anak - anaknya bersekolah hingga ke luar negeri..bahkan pengalaman - pengalaman kedekatan merekapun tak hanya terhenti hingga pengerjaan tugas saja.. tatkala malam minggu menyapa, Randy menghampiri rumah Cindy dan mengajaknya untuk berbincang sembari menikmati udara malam di atas padang rumput yang basah oleh dingin malam.. sayang...langit tak berkenan memperkenalkan bintangnya kepada mereka.. tetapi, mereka berpikir.. "ah..cukup berdua saja semuanya sudah cukup", ungkap Randy dalam hati..

    Alhasil..seiring berjalannya waktu, kedekatan mereka semakin terasa hingga akhirnya Randy ingin memperkenalkan Cindy kepada sahabatnya yang paling mencintainya, Yesus.. mendengar itu, ekspresi Cindy berubah sendu diiringi dengan gurat mata dan bibir yang berubah kelabu..meski mereka sama – sama memeluk Salib sebagai sahabatnya, perbedaan Katolik dan Kristen dianggap tetap berpengaruh bagi orang tua Cindy..

       Randy dan Cindy yang terlanjur tenggelam dalam aroma percintaan seolah ingin menutup telinga, mata dan hati mereka hanya untuk memeluk apa yang menjadi keinginan mereka berdua..tapi terkadang kenyataan membuat bulir – bulir keindahan menjadi mengalir tanpa warna.. bahkan kelam dan terkungkung dalam ketiadaan..

      6 bulan sudah berlalu semenjak perkenalan Randy dengan wanita pujaannya.. ia tetap menikmati aura keramahan yang dipancarkan Cindy, kerlingan matanya, senyuman manisnya, lesung di pipinya, dan ia tetap menikmatinya.. dari kejauhan..


Ad Maiorem Dei Gloriam




Amadeus Okky Suryono



Sabtu, 15 September 2012

Rex..


Ketika embun pagi ditemani senandung kokok ayam jantan menyapa pagi..
Kubuka perlahan kelopak mataku sembari disambut temaram lampu tidurku..
Pikiran pertamaku tuk awali hari menyeruak dan sambut hari..
Isi pikiranku pertamaku?
Kamu..

            Semenjak ada kamu..
            Suasana pagi yang masih diselimuti kegundahan malam seolah memudar..
            aliran yang menenangkan dari tatapan matamu..
            menghujam dalam ke rongga dada yang usikkan jiwa..
            tak ketinggalan senyumanmu pun hiasi pagi..
            dan ekor mungilmu yang menari iringi riuh hatimu..

aku ingat..
ketika semangat itu memudar karena kelabunya lika liku kehidupan..
ketika sesama manusia tak lagi berguna untuk menebarkan benih antusiasme..
dalam detik demi detik yang bergulir dalam keraguan..dalam kepalsuan..
yang menyatu dalam noktah – noktah kebencian dan iri hati..
dan mengalun dalam nada – nada yang memuakkan..

            hingga pikiranku terkulai lemas dalam meniti hariku..
            kubuka pintu kamarku dengan mata sendu dan hati yang pilu..
            sekejab, kamu menyeruak menyambutku..
            bergelora dalam gelombang antusiasme dan semangat yang menggebu..
            dan melompat ke dalam dekapan hangatku..

kututup pintu kamarku..
kunikmati saat – saat ketika auramu menghiburku begitu dalam..
ketika gigitan – gigitan mungilmu mengajakku untuk berteriak dalam gairah..
ketika langkah – langkah kecilmu buatku tuk tersenyum dalam aliran yang menggemaskan..
kulihat..
pintu kamar itu masih tertutup..
dimana di dalam kamar itu hanya ada duniaku, dan duniamu yang menjadi satu..
dunia bebas yang hanya ditemukan di balik dinding hati..


Ad Maiorem Dei Gloriam




Amadeus Okky Suryono

Sabtu, 08 September 2012

Rio..Pejuang Jalanan..

Sumber Gambar : www.Google.com

           Tepat pukul 12 siang..ketika mentari benar – benar memamerkan kelembutan sinarnya.. Rio menyeka peluh di wajah polosnya, sembari menenteng tas selempang kecil berwarna hitam yang bersandar di pinggangnya, dan mondar – mandir menghampiri dan berusaha me-lap kendaraan jalanan yang singgah beberapa detik di perempatan beraspal yang lebar itu dengan lap lusuhnya...menyungging senyum kecilnya dan menikmati pemandangan para pengendara menghela nafas dan menunggu nyala hijau traffic light...

         Satu per satu para pengendara mengangkat tangan tanda tak memberi bocah 6 tahun itu receh harapan hidupnya..tak menyerah, kembali satu per satu peluh mengalir di pipinya yang mungil, meringis karena terik, bahkan mungkin telapak kakinya yang telanjang mencium jalanan aspal telah sobek dan terluka..

         Kesenduan Rio sedikit terobati tatkala ada 1 – 2 pengendara memberikan 5 keping uang koin Rp 100, sembari mengucap kata “terima kasih” yang telah dilupakan banyak orang..senyuman membersit di bilik – bilik pipinya..dan dengan bersemangat menggelontorkan recehan itu ke tas selempang mungilnya..

         Tak berapa lama kemudian, dipinggiran trotoar terlihat sepasukan anak kecil berbaju pramuka berjalan bersama dengan wajah menengadah ke atas, bersenandung dan tertawa – tawa melintasi pepohonan yang rindang, membayangkan permainan apa yang akan mereka mainkan sepulang sekolah mereka..membayangkan makanan apa yang ingin mereka makan di rumah..membayangkan cinta masa kecil mereka di balik angan mereka..dan angan itu berlalu jauh..melanglang buana..

      Di sudut jalan lain..2 orang anak perempuan berumuran 8 tahun menggurat senyum satu sama lain, mengayuh sepedanya sembari berbicara mengenai cowok – cowok tampan di sekolah dasar tempat mereka merakit ilmu..semangat mereka memudar dan beralih dengan nuansa sinis ketika topik yang mereka bicarakan mengenai teman mereka yang memiliki tas sekolah dengan warna yang gemilang.. percakapan mereka di atas kayuhan sepeda pink dan putih terus berlangsung hingga beberapa saat kemudian hilang tersapu angin..

    Rio menatap mereka di samping kendaraan yang menderu di atas zebra cross..melihat isi tas selempangnya beberapa lembar uang dan segepok receh...menggeleng sejenak dan mengubur keinginannya untuk bersenandung bersama pasukan berbaju pramuka itu dan merengkuh awan..

     Kembali..Rio mengusik hati mungilnya..dan berkata..”Nanti..aku mau kaya..mau bantu papa mama..nanti.. “ .. dan Rio kembali memungut lap lusuhnya yang bertengger di bahunya dan mengarungi putaran kendaraan jalanan yang berhenti itu..Hari baru dimulai..





Ad Maiorem Dei Gloriam




Amadeus Okky Suryono