Minggu, 04 Maret 2018

Aku Berbeda..

Terkadang, menjadi berbeda itu berhadapan pada jalan yang penuh liku..
Memiliki pola pikir open mind, terseok di tengah – tengah masyarakat small minds..
Memiliki kebiasaan apa adanya dan sederhana, di tengah  orang - orang munafik dan pencari muka..
Mengutamakan sisi humanis diantara orang sinis, apatis, egosentris.
Memiliki cara menyembah Tuhan yang berbeda dari yang pada umumnya..


Manusia selalu memiliki tuntutan – tuntutan yang harus dilakukan menurut standar pemikirannya sendiri..
Tuntutan yang menurut logika itu benar.. tapi salah secara nurani..
Ketika otak selalu dikedepankan, dan hati sering kali terabaikan..
Ketika yang menjadi berbeda itu sendirian berbanding khalayak ramai..
Ketika kesepian dan kesendirian menjadi sahabat sejati bagi seorang yang berbeda..


Memang benar,
Semua selalu kembali ke dalam diri..
Agar selalu memiliki respons – ability.. responsibility..
Kemampuan untuk merespons setiap tindakan luar yang berasal dalam diri..
Dengan damai, sukacita..
Tanpa peduli siapa saja yang menginginkanmu jatuh bersama debu..
Tanpa peduli siapa saja yang iri dan dengki ketika melihatmu melangkah dalam cahaya..
Tanpa peduli siapa saja yang melontarkan senyum di depan dan belati di belakang..
Tanpa peduli siapa saja yang membencimu dengan sepenuh hati..


Tak apalah aku menjadi seorang yang berbeda..
Bersahabat dengan dunia tanpa kata..
Merindukan tawa dan cinta nan jauh disana..
Berkelana bersama jiwa – jiwa kemanusiaan,
Menjunjung tinggi hakikat keberadaan manusia..
Dan menyerahkan ketidak mampuanku..
Pada kasih karunia dan kebenaran..


Aku bangga menjadi berbeda,




Ad Maiorem Dei Gloriam




Amadeus Okky Suryono




0 komentar:

Posting Komentar