Sabtu, 18 Februari 2017

Cinta berakal..

Dunia selalu membatasi kita untuk bercinta..

Berbagai macam aturan disematkan dalam masing – masing pribadi, sehingga di penghujung jalan, hanya ditemukan ketidakmampuan untuk saling memiliki dan mencintai satu sama lain. Suku, Agama, warna kulit, status pekerjaan, status sosial dan status – status omong kosong lainnya menjadikan hati untuk mengikuti akal logika..

Kapan kita mulai mendengarkan suara hati, dan mengabaikan aturan dunia untuk mencintai?
Hati begitu sering berkata :
“aku mencintaimu, tetapi melihatmu, hanya ada kesedihan karena dunia mengatur kita untuk tidak bisa bersatu… “
“cukuplah aku melihatmu, tertawa bersama pasangan yang dunia pilihkan untukmu, dan itu sudah cukup bagiku, untuk mencintaimu dari jauh tanpa harus memilikimu..”
“sebaiknya aku hanya mencintaimu dalam diam, melirik ujung matamu dan menikmati eksistensimu dari kejauhan, karena jika aku berada di dekatmu, hati ini terpekur menghadapi realita.. “

Hingga di akhir penantian, hati telah tumbuh berakalkan logika.. hati telah terbelenggu oleh diktator dunia..
Apakah memang cinta diciptakan untuk kalah? Apakah cinta sejati hanya ada dalam dongeng – dongeng romansa?
Apakah kita wajib untuk selalu tunduk dan patuh akan tatanan dunia?
Dan apakah hati pada akhirnya lupa bagaimana cara untuk mencintai?

Seumur hidup aku mencintai..
Dan aku ingin mencintai dengan bebas..
 Dengan caraku sendiri..



Ad Maiorem Dei Gloriam


Amadeus Okky Suryono

0 komentar:

Posting Komentar