Sabtu, 31 Maret 2012

De Britto ..





         Sekitar 2 hari yang lalu..dalam gemuruh stadion yang menderu...ditengah desakan dan himpitan badan – badan besar dengan peluh yang bercucuran..diriku berdiri tegap, dengan tangan kananku yang ku letakkan di dada..dan menggaungkan lagu mars yang akan selalu bergema di sepanjang hidupku..ya..kami...supporter dan juga siswa dan alumni De Britto mengalunkan Mars De Britto dan mengeluarkannya dari hati yang terdalam..dan mengabaikan kekalahan tim basket De Britto serta membuangnya dalam derai air mata..

Ya..sejenak aku merasa kembali ke situasi 6 tahun yang lalu..ketika aku pertama kalinya menginjakkan kaki dalam arena petualangan di kaki langit Yogyakarta..dan De Britto tempatku berlabuh..aku , yang merupakan seorang pendiam ulung..seorang anak yang tak tahu bagaimana mendapatkan kehangatan dalam pertemanan..seolah pikiranku yang selalu terkungkung dalam alam pikiranku memecah dan berhamburan keluar sembari menghirup udara kebebasan... ya..”pendidikan bebas” yang kudapatkan merobek segala kekakuan dan membentuk berbagai macam perspektif baru akan Tuhan dan sesama..

Man for Others..sebuah prinsip mendalam akan kebahagiaan seseorang dalam berbagi uluran tangan pada orang lain, memudahkanku dalam membentuk karakter – karakter dan menempanya dalam aliran halus yang buatnya bersinar ketika orang melihatnya..sebuah prinsip yang merobek suatu individualitas dan mengubahnya menjadi aura seni tanpa tepi..menghapus setiap noda...dan mewarnanya kembali menjadi serpihan – serpihan yang lembut dan apik..

Kenangan – kenangan Cino Jowo  yang melekat dalam hati mulai terbentuk..dan terasah dalam banyolan – banyolan yang memercikkan senyuman tatkala setiap keping memory itu mencuat dan menimbulkan suatu asa kerinduan.. terutama rasa saling percaya yang membalut masing – masing De Britto’ers  turut menghiasi hitam dan putih pelukan mereka...

Hingga saat ini..rasa persaudaraan ini akan selalu menjadi pedoman hidupku..dalam berbagi tawa dan air mata...serta bertemu hanya sekedar menghapus sebongkah kerinduan yang takkan pernah pudar..bersama..kami terus berjalan dengan kepala tegak...dan tangan di dada..dengan suara lantang dan mengalun sebagai curahan setiap hati...sembari mengatakan...,”Bagi Tuhan..dan bangsaku...”


-okky

0 komentar:

Posting Komentar