Udara pagi seakan
menyeruak dan mengisi rongga nafasku..
Pagi seakan
begitu jahat dengan semilir angin dingin membekukan..
Hingga air pun
terhasut untuk menggumpal menjadi bongkahan es kecil..
Karena begitu
takut membahagiakanku dengan belaiannya..
Ketika segalanya berubah menjadi
dingin dan tak berarti..
Tak peduli akan haus dan dahaga
ditengah guratan ke-abu-abuan langit..
Tapi kurasakan seberkas angan hangat yang buatku bertahan..
Di tengah badai salju yang menjadi
kelam dan ternoda..
angan hangat
itu mengalun lembut..
Yang mengalir
secara perlahan mengisi setiap denyut jantungku..
Menari dan
berdansa dalam bahasa kalbu..
Sembari diiringi
dengan kehangatan kebersamaan.
Aku dan kamu..
Tiap lagu yang kita nyanyikan..
Tiap nada yang kita dendangkan..
Senyum dan tawa yang terbatuk pilu..
Bayangan kenangan perlahan terbang
dalam bilur – bilur angan..
Untuk beberapa
saat, kembali aku tergelitik oleh setetes embun yang menjadi beku.
Terjatuh..pecah..dan
kristalnya menggaung memecah sunyi..
Hingga tuk
beberapa saat kurasakan dinginnya tulangku yang bergemeretak.
Kesadaranku-pun
menjadi goyah..dan terantuk kembali ke dalam angan tentangmu...
Di tengah godaan semilir angin..dan
bekunya hati..
Aku hanya ingin mendengar sendu
suaramu..
Nyanyikan lagu romantika yang
memanggil jiwaku..
Untuk menyatu dan tinggal bersamamu.
Menyanyilah cinta..
Berdendang dan
tersenyumlah..
Nyalakan selalu
kehangatan yang diberikan melalui lagu yang kau nyanyikan..
Untuk sekedar
memelukku yang meringkuk di atas pembaringanku yang dingin dan sepi..
Dan aku
tahu..aku tak sendiri..
Ad Maiorem Dei
Gloriam
Amadeus Okky
Suryono
0 komentar:
Posting Komentar