Minggu, 15 Januari 2017

Untuk Sahabat yang Terpisah Jarak..



Waktu mengubah kita, sehingga kita menjadi tak sama lagi..


Ada masa, ketika tawa menjadi milik kita. Sembari menyesap kenangan indah yang terajut dalam belaian untaian embun pagi. Juga pertengkaran – pertengkaran kecil yang membuat gemas, hai engkau, para sahabat yang terpisah jarak, kita pun merajuk dan berharap takkan kau ulangi lagi pertengkaran itu.

Permasalahan diantara kita takkan menenggelamkan kita.. tetapi justru menyadari bahwa kita adalah manusia yang tak sempurna.. sisi kemanusiaan yang membutuhkan hadirmu di kala dunia menuntunku ke jalan yang pilu..

Namamu dengan cepat berdiam dalam pikirku, agar ketika ku mengigau akan kegalauan dunia, aku mengingat namamu dan memohon agar menyeretku kembali ke rasa syukur dalam hidup. ‘Tuk selalu buatku merasakan hidup yang benar – benar hidup. Bukan hidup yang hanya mengalir, menua, dan tak tahu kemana jiwaku pergi..

Secepat kau berdiam, secepat itu pula kau pergi. Ketika waktu menjadi musuh kita, memberikan jarak diantara kita, mempersulit langkah kita untuk bertemu, engkau disana, bertemu dengan kawan – kawan baru, kekasih baru, namaku pun pergi dalam pikirmu.. kau dan aku memberikan dalih kesibukan atas kegagalan pertemuan – pertemuaan kita. Kita semakin jauh. Jauh dan tak peduli..

Sekarang, waktu telah menuakan kita.. mematikan kerinduan kita.. meniadakan kenangan kita.. hanya tersisa kesedihan akan terang redup nya memori dari masing – masing kita. .

Hai engkau, para sahabat yang terpisah jarak, engkau tak lagi membutuhkanku setiap waktu, engkau menjadi budak kepentingan, yang hanya hadir hanya jika sesuatu itu benar – benar penting. Hingga aku menyadari kalau tali persahabatan ini tak lagi penting.

Semoga itu hanya rasionalisasiku saja yang begitu egois untuk merindukanmu, merindukan persahabatan kita.

Hai engkau, para sahabat yang terpisah jarak, engkau memang tak lagi di sisiku,
 ‘tuk hanya merangkul hangat ketika salah satu dari kita tertunduk,
‘tuk hanya mengoceh motivasi hanya untuk buatku tersenyum..
‘tuk hanya menggodaku dengan ejekan – ejekan yang menguatkan..
‘tuk ikut mendengar dan memikul rasa yang kurasakan..

Dan aku hanya sendiri bersama waktu..
Waktu yang mengubah kita, sehingga kita menjadi tak sama lagi..






Ad Maiorem Dei Gloriam




Amadeus Okky Suryono 

0 komentar:

Posting Komentar