Sabtu, 31 Maret 2012

Menembus Waktu dengan Romansa





Sumber Gambar : www.Google.com

Di malam sepi..ketika ku pejamkan mata dan bergumul dalam selimut tidurku, diiringi dengan angin malam yang membelaiku perlahan hingga buatku tenggelam akan tidurku yang semakin dalam..dan buahkan sebuah mimpi..yang mungkin akan getarkan dua buah asa seorang pemuda dan seorang gadis, dan kulihat mereka terbaring sembari menikmati coretan merah dan jingga cakrawala senja di atas rerumputan basah tepi ladang gandum yang mulai tersenyum menguning dan menari bersama angin..

Dengan lembut mata mereka saling menatap..seolah ingin meluapkan semua kerinduan yang terpendam dan tak terpuaskan...diiringi dengan tawa ringan si gadis..terlihat mereka begitu terhanyut ke dalam obrolan yang hanya bisa mereka mengerti..hingga menit demi menit bergulir hingga lenyap tak berbekas..

Tanpa terasa ketika bintang merangkak keluar dari tempat persembunyiannya, dan kehangatan sinar rembulan membasuh hati mereka yang terbuai akan pesona kelembutan mata pandangan mereka satu sama lain..angin malam segera memeluk mereka dengan erat..menembus dan mengoyak – ngoyak baju mereka..sontak, mereka saling mendekat..dan tangan mereka saling bertemu..mengikuti iringan sepoi angin lalu, nadi di tangan mereka berdenyut tak teratur dan berdansa dalam ketukan yang semakin cepat...

Tolehan kepala yang perlahan..dan mata mereka saling beradu dengan lembut..didorong dengan hati 
mereka yang semakin membeku karena tarian angin malam..mereka memeluk dengan erat satu dengan yang lain..dan terbuai akan gemerisik kelembutan yang takkan tergantikan oleh bunyi manapun...dengan gagahnya waktu mengitari mereka yang saling haus akan kebahagiaan..dan kembali diriku tidak dapat memahami 
serunya petualangan pribadi mereka..rumput di kaki merekapun mulai basah oleh embun pagi yang menyapa...dan mentari yang dengan kesombongannya menggoda bumi yang dingin setelah melewati malam yang
 rapuh...dengan kepala si gadis yang terbaring di dada pemuda itu..sembari terpejam menikmati irama 
jantung si pemuda..

Angin malam dan gerimis putih yang menari – nari. boleh saja memenangkan pertarungan dalam menciptakan malam panjang yang dingin...tapi bagi pemuda dan gadis itu..menikmati setiap guliran waktu bersama menjadi suatu rasa yang menghangatkan dada mereka dan menggoreskan buku kenangan yang takkan lapuk tergilas waktu...


-okky

2 komentar:

  1. I like this much..
    How touchly..
    I can felt the words come to my mind and ...
    #spechless

    BalasHapus