Kamis, 12 Juli 2012

Life is a Parody..


Sumber gambar : www.google.com

     Ketika semilir angin malam yang bercampur orchestra nyanyian alam bersenandung dan aku sebagai penontonnya..tiba – tiba sekelebat memory akan masa lalu mengganggu melody malam itu..ya jelaslah...bukan memory akan kenangan indah yang biasa buatku senyam – senyum sendiri bak orang gila, tetapi memory akan suatu nada dimana menimbulkan suatu getir dan senyum masam ketika mengingatnya..bahkan menertawakan “memory kelam” itu.. hingga sampai pada kesimpulan.. ah.. life is a parody..

Sembari lamunan semakin melambung tinggi..ku-pilah – pilah arsip “memory kelam” itu dah kembali tersenyum masam ketika aku duduk di bangku Sekolah Dasar, dimana aku yang masih cecunguk itu bergaya seolah mempunyai kekuatan super dahsyat yang ujung – ujungnya selalu saja ketika mengakhiri hari di bangku sekolah dengan sok – sok an berkelahi bahkan menyakiti fisik dan mental dari si korban... ck..ck.. senyum masam menghiasi bibirku..

Bahkan ketika kemudian kutemukan arsip yang menandakan aku telah menginjak bangku SMA pun, dengan gaya – gaya khas remaja menuju dewasa yang masih mencari jati diri, terkuak memory ketika sebuah masalah percintaan mengganggu hubungan pertemanan dan bla..bla..bla.. begitu masamnya memory ini hingga menuangkannya ke dalam bentuk tulisan pun menjadi cengar cengir sendiri dan tak kuat akan kemasamannya...

     Memang di dalam hidup, ketika kita sudah dapat menertawakan diri kita di masa lampau karena kejadian – kejadian konyol yang terkadang membuat malu ketika kita mengingatnya, itu menandakan diri kita sudah mampu mengambil pelajaran yang kita ambil dari peristiwa – peristiwa emotional tersebut.. ke-parody-an hidup seakan menjadi – jadi tatkala si korban dalam peristiwa tersebut justru menjadi teman baik kita di masa sekarang.. maka ketika kita memiliki “musuh” dalam kehidupan keseharian kita, dan kita melakukan hal – hal yang konyol dalam rangka perseteruan dengan orang yang kita anggap “musuh” tersebut sehingga saling menyakiti , sebelum melakukan hal tersebut, cobalah untuk berpikir lebih jauh dengan pertanyaan, “Bagaimana jika orang yang kusakiti saat ini menjadi teman dekat kita di waktu yang akan datang?” sekilas ketika menanyakan hal tersebut ke dalam dirimu, seakan pikiranmu berkata,” ah..tidak sudi aku berteman dengan nya di masa yang akan datang..” tetapi Tuhan dan hidup memiliki suatu rencana yang akan selalu membuatmu ternganga.. pernahkah kamu mendengar pepatah, “ manusia boleh lah membuat rencana untuk masa depannya.. tetapi Tuhan menentukan rencana mana yang terbaik untuknya..” dan hal ini juga berlaku dalam pertemananku.. sungguh..

Bahkan terkadang timbul suatu perasaan, andai saja waktu dapat kuputar kembali dan memperbaiki peristiwa – peristiwa tersebut..yah..yang sudah berlalu biarlah berlalu..yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya dan menindaklanjuti akibat dari perbuatan kita..syukur – syukur kalau si korban masih mau memaafkan tingkah laku kita..

Lamunanku bahkan sampai ke suatu titik dimana dapat kuambil kesimpulan..

 “Kesalahan dalam hidup menjadi tidak berarti ketika kita tidak dapat mengambil pelajaran dari kesalahan tersebut – Amadeus Okky” .. 

Ad Maiorem Dei Gloriam


Amadeus Okky Suryono

2 komentar:

  1. :)
    When I loved, it was come from my ex - enemy even.. How so parody, isn't it?

    BalasHapus