Sumber gambar : www.google.com
Dalam selasar
penantian..
Kedua mataku
beradu dalam getar - getar nuansa hening..
Terbalut senyum
tipis yang memikat kalbu..
Melirik
malu..perlahan...dan mendalam..
Serta meringkuk dalam
perlombaan pacuan jantung..
Hingga seulas
senyum pun terlalu tipis untuk dirasakan...
Terlalu tipis
untuk diberikan.
Bahkan guratan
di pipi pun tak sanggup merentang nafas..
Ikut terpukau
dalam geraman aura pemandangan rona merah di pipi..
Menyatu dalam
tarian angin yang ikut berbisik di sela – sela kilau hitam rambutmu..
Apakah ini hanyalah kekaguman
sesaat?
Membutakan arah..menodakan
langkah...
Mematikan semua indera..terdiam..
Hingga mendengar sebuah suara yang
membelai dalam hati..
Sebuah suara yang begitu ingin
didengarkan..
Sebuah suara yang begitu ingin
dirindukan..
Mengacuhkan semua fakta – fakta
memuakkan..
Hingga suara itu bergema dalam bilik
– bilik ketakberdayaan..
Sebuah suara yang dengan sombongnya
menyebut namanya dengan sebutan..
Cinta..
Ah..biarlah
waktu membimbing hati..
Bagaikan sungai
yang mengalir dan kita terbuai dalam arusnya..
Dengan wajah
menengadah ke langit..dan tubuh yang terlentang..
Melintasi batu –
batu besar yang menghalangi dan mendorong menuju arus yang deras..
Tenggelamkanku..
Bersatu padu
dalam usahaku merengkuh nafas hati..
Hingga
perjalanan cinta itu mencapai sebuah akhir..
Melayang di atas
permukaan danau indah, tenang..
Dengan sinar
mentari yang terpantul di permukaannya..
Ataukah
justru arus sungai menjadi semakin deras..
Dan
mencapai suatu batas..
Yang
tak dapat direngkuh oleh relung – relung logika..
Menerjunkanku
dalam ketinggian yang bahkan..
Memberikan
akhir dari sebuah ketragisan cinta..
Entahlah..
Biarlah
hati ini bersiap menikmati bagaimanapun mereka menyambutnya..
Ad Maiorem Dei
Gloriam
Amadeus Okky
Suryono
Tidak akan pernah bosan membaca tulisan ini.. Harapan dan pasrahnya.. I love it !!!
BalasHapushahaha..makasi ri :D
BalasHapus