Minggu, 03 November 2013

Cinta Tanpa Tanda Tanya..

Malam itu.. dua insan basah oleh lampu kemuning jalanan dan hujan..
Cuaca dingin membekap mereka berdua yang larut dalam obrolan tepian jalan..
Ia menatap mata wanita itu lebih lekat dari butiran gerimis yang tak lagi merintik..
Tak lagi memperdulikan kemeja kotak – kotak yang baru dibelinya basah..
Tak lagi memperdulikan make up yang semakin meluntur..
Tak lagi memperdulikan mata – mata jalang yang menelanjangi mereka dengan nyalang..
Kedua insan itu hanya mengandalkan genggaman tangan mereka..
Yang hangat sehangat hati mereka berdua..

            Kedua insan itu tahu..
            Hati mereka tak lagi dua melainkan satu..
            Tetapi dalam lubuk hati terdalam timbul suatu kegalauan hati..
            Mungkinkah kebersatuan hati tetap terjalin tanpa kehadiran fisik satu sama lain?
            Mungkinkah cinta yang seharusnya bernyanyi indah dan megah..
Justru meracau dan meratap sebelum sempat mencecap sesapan manisnya?
            Akankah cinta mereka juga akan sesingkat pertemuan percintaan mereka?
            Ah..
Omong kosong dengan rasionalitas dan realitas..
Kedua insan itu tahu..
Mereka yang saling mendetakkan nama satu sama lain di hati mereka itu..
Mereka tak tinggal di dunia makhluk tak bernyawa..
Makhluk yang hanya mengerti rutinitas dan menjalankannya dengan otak pintar mereka..
Makhluk yang melakukan sesuatu tak sebebas dan semerdeka cinta mereka..
Makhluk yang terbelenggu oleh keadaan dan kondisi..
Kedua insan itu tahu..
Mereka tidaklah seperti itu..

Awan kelabu semakin tenggelam dalam lautan bintang yang tertutup malam..
Bersorak dan berharap akan cinta kedua insan pemijak bumi itu pun juga sepekat malam..
Gemuruh petir pun ikut menertawakan cinta mereka..
Cinta yang mereka pegang setengah mati..
Hingga tiba kedua insan itu di persimpangan jalan..
Sebuah saat dimana sang waktu dengan angkuhnya berdetik tanpa perduli..
Mereka berdua tahu mereka harus berpisah sesuai dengan cara dunia melihat mereka..
Mata mereka beradu penuh makna..
Mereka tersenyum..
Kedua insan itu tahu..
Mereka adalah sang pemenang..
Dengan hati sebagai pegangan..
Dan cinta yang takkan pernah padam..





Ad Maiorem Dei Gloriam





Amadeus Okky Suryono



0 komentar:

Posting Komentar