Minggu, 22 Desember 2013

Ibu..

Ibu..
Satu kata, berjuta makna..
Satu cinta, berjuta pesona..
Terbalut kerelaan untuk menumpahkan kasih sayang tak berbatas..
Meluber dari kapasitas hatinya..
Dan kami, anak – anaknya hanya bisa menadah...
Hanya bisa meminta..
Tatkala hati kami semakin retak dan merapuh terhimpit tatanan dunia..

            Ibu..
            Ia berpendar.. dan berkedip..
            Berpendar ‘tuk membela terang..
            Berkedip ‘tuk mengingatkan bahwa sisi gelap itu ada karena terang..
            Ia  manusia..
            Sebentuk manusia yang tak seperti manusia lainnya..

Ibu..
Sebuah teladan bagi jiwa – jiwa pemeluk kebebasan..
Sebentuk kasih bagi sesama yang tertindas dan menderita..
Sebuah sanctuary bagi kami anak – anaknya yang masih dibungkus arogansi masa muda..
Sebuah karya nyata bahwa selalu ada cinta yang bisa diberikan..
Cinta yang tak sesuai dengan buku – buku romansa apapun..
Cinta yang tak membutuhkan alasan untuk mencintai..
Cinta yang bukan merupakan kebiasaan, komitmen, atau utang..
Guru yang menekankan untuk cukup mencintai saja, dan itu sudah cukup...

            Ibu..
            Engkau bahagia ketika anak – anakmu menggores senyum..
            Engkau patah hati dan terluka ketika anak – anakmu menangis sendu..
            Engkau merangkul erat tatkala anak – anakmu yang bersalah..datang kepadamu..
            Engkau yang tanpa lelah menyebut nama anakmu dalam doa dan air mata..
           





Terima kasih ibu..
Dari anak – anakmu yang kadang tak tahu cara berterima kasih..






Kami mencintaimu..














selamat hari ibu 22-12-2013!



Ad Maiorem Dei Gloriam




Amadeus Okky Suryono




0 komentar:

Posting Komentar