Selasa, 17 Desember 2013

Awal Dari Kejatuhan Kita..

Engkau adalah ruang kosong dan ruang hampa yang tertambat di kolong – kolong hati..
Menyeruak dan nakal .. membubung tanpa penantian..
Keberadaanmu memberikan kesunyian dalam egoisme yang menghangatkan..
Engkau adalah tempatku berpulang dari kebisingan..
Tempatku terisak tanpa suara..
Lengang..

            Bunyimu adalah sunyimu..
            Terpasung dalam debar dadamu.. berdenyut dalam sekelebat mimpi..
            Dimana di ujung – ujungnya adalah sebuah jurang..
            Aku dan kamu berdiri di tepiannya..
            Dan waktu berdentang angkuh di tengah sembari mendorong kita jatuh..
            Keberjatuhan yang mengawang di udara..
            Keberpijakan yang hanya separuh dan menunggu sang fajar torehkan peluh..
            Dan kita akan terjatuh ke dalam jurang..
            Yang mungkin dalam....jauh... dan tak berdasar..
            Lalu? Sakitkah? Matikah?
            Aku dan kamu tahu.. bahwa kejatuhan kita takkan pernah timbulkan luka..
            Aku dan kamu tahu.. hanya kenangan indah yang muncul karena kejatuhan kita..
            Aku dan kamu tahu.. berjanji.. untuk terus terjun dan jatuh..
            Jatuh dalam kecintaan kita akan cinta..

Tatapmu sekilas dan sungguh..
Bersamamu.. waktu menjadi musuh utamaku..
Biarkan aku terbaring dan terpejam di sisimu lebih lama..
Biarkan aku memeluk dan mencium aroma kita yang terninabobokan..
Biarkan jiwa kita meluruh...
Telanjang tanpa kata – kata..
Karena aku adalah sunyimu...
Dan kamu adalah heningku..





Ad Maiorem Dei Gloriam





Amadeus Okky Suryono

            

1 komentar:

  1. karena bila sama2 terjatuh maka sakit tak akan ada rasa, dan bersama2 jatuh akan lebih mengenal antara kamu dan dia...

    Nice words sob, mungkin keberjatuhan lebih asik diganti jadi kejatuhan #Saran

    BalasHapus