Engkau adalah ruang
kosong dan ruang hampa yang tertambat di kolong – kolong hati..
Menyeruak dan nakal ..
membubung tanpa penantian..
Keberadaanmu memberikan
kesunyian dalam egoisme yang menghangatkan..
Engkau adalah tempatku
berpulang dari kebisingan..
Tempatku terisak tanpa suara..
Lengang..
Bunyimu adalah sunyimu..
Terpasung dalam debar dadamu.. berdenyut dalam sekelebat
mimpi..
Dimana di ujung – ujungnya adalah sebuah jurang..
Aku dan kamu berdiri di tepiannya..
Dan waktu berdentang angkuh di tengah sembari mendorong
kita jatuh..
Keberjatuhan yang mengawang di udara..
Keberpijakan yang hanya separuh dan menunggu sang fajar
torehkan peluh..
Dan kita akan terjatuh ke dalam jurang..
Yang mungkin dalam....jauh... dan tak berdasar..
Lalu? Sakitkah? Matikah?
Aku dan kamu tahu.. bahwa kejatuhan kita takkan pernah
timbulkan luka..
Aku dan kamu tahu.. hanya kenangan indah yang muncul
karena kejatuhan kita..
Aku dan kamu tahu.. berjanji.. untuk terus terjun dan
jatuh..
Jatuh dalam kecintaan kita akan cinta..
Tatapmu sekilas dan
sungguh..
Bersamamu.. waktu
menjadi musuh utamaku..
Biarkan aku terbaring
dan terpejam di sisimu lebih lama..
Biarkan aku memeluk dan
mencium aroma kita yang terninabobokan..
Biarkan jiwa kita
meluruh...
Telanjang tanpa kata –
kata..
Karena aku adalah
sunyimu...
Dan kamu adalah
heningku..
Ad Maiorem Dei Gloriam
Amadeus Okky Suryono
karena bila sama2 terjatuh maka sakit tak akan ada rasa, dan bersama2 jatuh akan lebih mengenal antara kamu dan dia...
BalasHapusNice words sob, mungkin keberjatuhan lebih asik diganti jadi kejatuhan #Saran