Minggu, 03 Agustus 2014

Memperdaya Hati

Hati memiliki logika yang tak berperasaan..
Meski retak dan merapuh oleh akar kecemburuan..
Berselubungkan prasangka dan sikap tak mau percaya..
Lalu bagaimana bisa ia tetap mencinta?

            Hati memiliki logika yang tak berperasaan..
            Ia begitu bahagia berpeluh duka..
            Begitu haus akan luka..
            Seakan tak hidup jika bernafas tanpa sesak di dada..

Hati memiliki logika yang tak berperasaan..
Lalu cinta macam apa yang ia berikan?
Cinta yang merupakan tumpukan omong kosong?
Cinta yang tinggal menunggu waktu untuk dibuang dan dilupakan?

            Hati memiliki logika yang tak berperasaan..
            Mampu mencumbu kemunafikan..
            Merajut mimpi yang ia tahu takkan jadi kenyataan..
            Memberikan ruang pengampunan hanya untuk tersayat...
            Sekali lagi..

Hati memiliki logika yang tak berperasaan..
Ketika sebegitu tak berperasaannya hati...
Maukah kau mengikutinya kemanapun ia melangkah?
Di kala tapak demi tapak hanya ada tangisan dan ratapan..
Mengabaikan nurani..
Mengembara dalam sepi..


Ah..
Mungkin ini saatnya me-masabodoh-kan hati..
Membiarkannya meraung dalam bilik – bilik yang kosong..
Paling tidak kita terbebas...
Dari hati yang memiliki logika yang tak berperasaan..




Ad Maiorem Dei Gloriam






Amadeus Okky Suryono

0 komentar:

Posting Komentar