Kala Senja di Ratu Boko

merasakan getaran suasana candi boko yang mempesona..

Menembus Waktu dengan Romansa

sebuah desahan mimpi yang sangat menggoda untuk disajikan..

De Britto ...

Sekolah cinta...Sekolah hati..

Gua Tritis...kemolekan yang menawan hati..

sebuah perjalanan menikmati kemolekan Gua Tritis yang patut untuk diulas..

Pantai Indrayanti..pantai pemuas hati..

pantai pasir putih yang memesona..

Sabtu, 08 April 2017

Jakarta..

Jakarta.

Sudah genap 3 tahun aku berdiam di dalammu..
‘tuk meniti pencarian jati diri dan tujuan hidup yang paling hakiki..
Jantung negara nun Ramai, luluh lantak oleh kebisingan..
Badan lesu, langkah gontai, mata kehilangan cahayanya..
Pemandangan biasa akan manusia – manusia Jakarta yang kehilangan jiwanya..
Melanglang buana terpekikkan rutinitas, kemacetan jalanan, dan ketidakwarasan nurani..


Waktu senggang kuhabiskan berpikir tentang sebuah cara..
Cara tentang bagaimana menghabiskan waktu dengan bahagia..
Menyegarkan asa, mewarnai impian.
Ku visualisasi orang – orang yang sebaiknya ku ajak ‘tuk menghabiskan waktu.
Kucoret satu per satu nama mereka dari pikirku..
“Munafik..acuh tak acuh..” pekik hatiku..
Aku mendengarkan jiwaku, dan di tengah hingar bingar ibu kota..
Aku memilih menghabiskan waktu bersama kesendirianku.
Paling tidak aku dan diriku saling menjaga kewarasan kita.
Paling tidak aku bersama sang waktu meniti kebersamaan di tengah keindahan dunia yang seakan sirna..


Manusia begitu mengandalkan manusia lain untuk membuatnya bahagia..
Juga ia begitu menggantungkan harta benda untuk pelarian dan penghiburan..
Bahkan mencari pelampiasan hawa nafsu untuk sekedar membuatnya kembali waras dalam keseharian yang semakin pelik..
Bagi manusia – manusia perantau ibukota..
Jakarta tak hanya sebuah kota metropolitan..
Jakarta adalah sebuah proses yang penuh perjuangan..
Jakarta adalah sebuah kisah baik ataupun buruk, dan kisah ini patut untuk dikenang ..
Jakarta adalah sebuah pintu sebelum menuju pintu yang lain..
Jakarta, membuatku selalu merindukan orang yang memperlakukanku dengan hati yang tulus nun jauh disana.


Perjuangan ini belum berakhir.
Meski Perjuangan ini meruntut pada jeritan batin, kesusahan hati, kelelahan fisik dan pikiran..
Tetapi Tuhan memampukanku agar aku memberikan dampak yang lebih besar dan luas.
Dan perjuangan ini kulakukan.. untuk kemuliaan Tuhan yang lebih tinggi..







Ad Maiorem Dei Gloriam




Amadeus Okky Suryono