Minggu, 20 Mei 2012

Gratitude...


Sumber Gambar : www.Google.com

      Minggu, sebuah penghujung hari yang merupakan hari terakhir dalam seminggu sekaligus awal untuk menapak dan merengkuh hari senin... Minggu.. sebuah pencapaian akan hari – hari yang berlalu..dan menikmati saat – saat tertunduk dan bergumul dalam sangkakala hati.. ketika t’lah kucapai senandung Minggu, sontak dengan  lirih ku menatap hidupku..yang begitu suka berkeluh dengan peluh penuh seluruh.. sejenak, alunan air menenangkanku, gemerisik kipas anginku temani pergumulanku.. dengan sayup – sayup kicauan burung yang dari jauh masih menampakkan kegemilauannya dikala sang mentari mendadak menjadi semakin arogan...

Waktu pun berlalu tanpa pedulikan kegundahanku..yang mengeluh tugas kuliah yang begitu menderu.. yang mengeluh makanan yang tak mau menari di lidahku..yang mengeluh harus berjalan kaki sejauh 2 km di tengah tawa sang mentari..yang mengeluh renggangnya hubungan dengan teman sepermainan dan menimbulkan luka di hati..yang mengeluh...mengeluh..mengeluh.....

Sejenak.. angin ketenangan merasuk jiwaku..tuk beberapa saat bebaskan aku dalam belenggu manusiawi yang tak pernah bersyukur..satu kata...syukur... membuka cakrawala pikiranku yang kelu dan haus akan kemudahan dalam menjalani hidup...menumbuhkan suatu pola pikir dengan mengambil sebuah asa positif dari setiap ratapan kepedihan yang tiada guna.. dan kuletakkan semua itu dalam sebuah kekuatan...yang bisa meninabobokkan aku dari kelelahan duniawi..kekuatan itu adalah...doa..

Bagaimana bisa aku mengeluhkan akan tugas yang begitu menderu, dikala amat banyak orang – orang yang kekurangan biaya pendidikan dan merindu untuk bercinta dengan dahaga perkuliahan? Bagaimana bisa aku mengeluhkan makanan yang tak mau menari di lidahku dikala masih banyak orang yang dengan rela mempertahankan hidupnya dari kaisan nasi – nasi yang terjatuh di tanah?? Bagaimana bisa aku mengeluhkan berjalan kaki sejauh 2 km di tengah tawa sang mentari dikala begitu banyak orang karena keterbatasan fisiknya tak dapat berjalan menembus angin dan menari bersama mentari?? Bagaimana bisa aku mengeluhkan luka karena renggangnya suatu hubungan dikala begitu banyak orang yang masih begitu kesepian dan merangkak dalam dahaga akan mencintai dan dicintai??

YA! Aku akan tinggalkan segala keluhanku... dan menatapnya dengan cara yang berbeda..




AD MAIOREM DEI GLORIAM


Amadeus Okky Suryono

0 komentar:

Posting Komentar