Jumat, 27 Juli 2012

Plagiat!

sumber gambar : www.Google.com


Di kala waktu senggang, selagi masih bergelung dalam aroma liburan pergantian semester, media – media sosial begitu setia untuk hadir dan mewarnai waktu – waktu kosongku..sejenak kutatap status – status para begundal di twitter, facebook, bahkan di BBM yang kebanyakan berisikan mengenai apa yang mereka rasakan saat itu, terkadang memercikkan senyum kecil dan sedikit gelengan kepala ketika melihat ada beberapa status begundal yang agak “alay”.. ha..ha..

Tak berapa saat, aku melihat beberapa kata – kata bijak di media – media sosial yang kugeluti, kata – kata bijak yang di-update dari account – account para begundal dimana kata – kata itu begitu inspirasional! Dan terkadang ketika kata – kata itu sesuai dengan apa yang sedang kita rasakan, kata – kata tersebut seakan dapat menerbangkan jiwa kita dan menutup luka kita.. tapi sebentar.ada yang salah... kata – kata bijak tersebut di akhiri dengan tanda titik setelah kata indah itu berakhir! Hmm..memangnya, siapa pencipta kata - kata itu?? Para begundal itu? ( bukannya meremehkan para begundal itu dalam membuat kata – kata, tetapi kata – kata indah itu terkadang begitu populer di kalangan masyarakat dan jelas bukan para begundal itu yang mengobrak – abrik kata menjadi begitu nikmat. )

Untuk beberapa saat, para begundal itu menikmati “kepopulerannya” dalam mengobrak – abrik kata yang bukan miliknya. Jelaslah para begundal itu tak bersahabat dengan rasa malu yang bahkan mungkin saja mereka tak memiliki ke-malu-an!

Setelah terbuai dengan kata- kata bijak dari begundal yang tak memiliki ke-malu-an tadi, iseng – iseng aku berselancar ke kolam – kolam artikel kondang dari begundal – begundal yang pada awalnya kurasa memiliki kans untuk memukau diriku melalui tulisan – tulisan “berat”nya. Salah seorang begundal itu mengambil “bahan” dari salah satu buku populer ( yang tak akan aku perinci ) dan memaparkannya secara gamblang berbagai macam teori yang ada dalam buku itu. Teori – teori itu memang berhasil memukau-ku.. untuk sesaat.. tetapi begitu familiar di otakku mengenai bahasa dan teori yang dipaparkan oleh begundal itu.. penasaran dengan yang kurasakan, kubuka buku yang kurasa terdapat teori yang ia paparkan dan voila! Sama persis! Lalu mengapa ia tak mencantumkan sumbernya? Kalau memang ulasan itu merupakan ulasan asli dari penulis bukunya, mengapa begundal itu tak menuliskan bahwa ulasan itu merupakan ulasan asli dari penulis buku tetapi malah menuliskan atas namanya sendiri?! Sungguh tak memiliki ke-malu-an! Dan “sistem” kerja para begundal yang tak berke-malu-an itu terus menerus sama ! ah..sudahlah..mungkin saja mereka telah memotong ke-malu-an nya..  

 Namun ketika aku kembali berselancar dan menemukan para begundal – begundal lain yang secara inspirasional menuliskan kata – kata bijaknya dengan mencantumkan penciptanya, serta artikel – artikel yang memang inspirasional, harga ini patut untuk diacungi jempol! Dan justru kerendahan hati mereka untuk mencantumkan sumbernya, membuatku semakin bangga bahwa aku pernah menjadi anak didiknya. (sebagai tambahan, salah satu dari begundal – begundal rendah hati itu adalah salah satu guru SMA ku.. SMA Kolese De Britto ) 

Plagiat merupakan tindak kriminal, karena berani – berani nya memperkosa ide orang lain dan dianggap sebagai ide dari begundal tak berke-malu-an.. dan sebenarnya Indonesia adalah negara yang penuh dengan orang ber-ide.. alangkah nyamannya ketika Indonesia yang penuh dengan orang ber-ide itu saling menghargai ide masing – masing dan saling mendorong untuk berpacu dalam prestasi hingga ke pentas internasional..



NB : disini terdapat 2 jenis begundal, begundal yang tak memiliki ke-malu-an dan begundal yang rendah hati.. jadi jangan artikan begundal dengan konotasi negatif ya!




Ad Maiorem Dei Gloriam





Amadeus Okky Suryono

0 komentar:

Posting Komentar