Sumber Gambar : kamera pribadi
Rimbun hijau daun pohon jati
menyapaku sehangat alunan mentari dan menjadi bumbu perjalanan kami menyusuri
lokasi air terjun kesukaan kami sekeluarga yang terletak di salah satu kota di
Jawa Timur.mereka seolah terduduk dan bercengkrama sembari berbisik satu dengan
yang lain di kala 1-2 mobil melintas di jalan beraspal yang membelah kedua sisi
hutan jati.. kulintasi jalanan yang memadukan aura hangat yang membelai kami
oleh karena keasrian dan tatapan – tatapan sendu dari para penghuni hutan..
Sudah sampai waktunya ketika rasa
rindu akan aroma alam memuncak dan tak dapat tertahan lagi, mobil kamipun
berhenti di satu sisi jalanan beraspal itu..semburat kegembiraan dari adik dan
orang tua memiliki nada yang tak terucapkan..alhasil, tanpa mengulur banyak
waktu, kamipun menebar tawa dan mengabadikan kesempatan sesaat kami bercumbu
dengan alam.
Beberapa saat kemudian,
kusadari..terdapat suatu pemandangan menarik di tengah kegembiraan
kami..seorang kakek dengan rambutnya yang memutih, keriput di matanya,berjalan
bungkuk dan tertatih serta berjuang untuk tak memadamkan api di matanya..
disampingnya berkumpul beberapa orang pemuda berbadan tegap dan anak – anak sekolah
menengah yang mengumbar tawa sembari
menodongkan telunjuknya ke arah kakek yang membopong barang bawaan yang
disangga dengan kedua bahunya..dalam diam,kakek tersebut melangkah setapak demi
setapak, dininabobokan dalam hening, dan terdapat suatu keintiman antara jiwa
kakek dengan alunan musik – musik hutan..
Ejekan dan cemoohan tak menghentikan
langkah lambat si kakek..dengan peluh di wajah..kakek itu terus maju..mendaki
jalan setapak yang membelah keasrian hutan jati..demi mendapatkan upah yang
kurasa tak seberapa dibandingkan dengan perjuangan yang dilaluinya sepanjang
perjalanan..ketenangan jiwanya dengan alam dan Tuhan membuatnya terus merangkak
maju dalam jejalan – jejalan cinta..
Aku tahu..ketika mentari menyambut
dan memeluk kakek di penghujung jalan setapak itu..ia tak perlu khawatir
lagi..sebab kakek itu tak lagi sendiri..melainkan berdansa bersama gerimis
putih dikala mentari masih memeluk dengan erat..
Ad
Maiorem Dei Gloriam
Amadeus
Okky Suryono