Aku takkan berkhayal tentang
segumpal awan yang berarak menari tertiup angin dan menutupi hangatnya mentari..
meskipun hal itu membahagiakan manusia – manusia pemijak tanah.. meskipun hal
itu menyendukan jajaran hati yang kalut dan tanpa asa..
Aku takkan berkhayal tentang seorang
bidadari cantik yang mengepakkan sayap putihnya dan turun di hadapanku, menatap
lembut mataku, tersenyum, mengangkat sebelah tangannya dan membelai pipiku
dengan punggung jemarinya.. meskipun hal itu mampu memberikan pelukan hangat
kepadaku.. meskipun hal itu mampu tenangkan jiwaku..
Aku takkan berkhayal tentang burung –
burung pipit yang singgah di pekarangan kamarku, meloncat – loncat kecil memungut
sisa nasi yang mengering dan tersebar di tanah, berlomba mengisi perut kecilnya dengan paruh mungil mereka... meskipun hal itu mampu merenungkan batin.meskipun
hal itu mampu menjadi air yang mengaliri retakan – retakan keringnya hati...
Aku takkan berkhayal tentang
pepohonan dengan kayu tuanya yang kokoh dibalut kerutan khas terlindas waktu,
dan meranggas untuk bercumbu dengan musim.. meskipun hal itu membuatku teringat
akan waktu yang menjadi sahabat lamaku, untuk sekedar bernostalgia sembari
berjalan bersamanya..
Aku takkan berkhayal tentang ribuan buku
– buku bagus yang berjajar di rak buku pribadiku, tergeletak di lantai hingga
bergumul dengan debu karena begitu banyak buku yang memberikan dirinya untuk
dinikmati...begitu banyak buku yang
merelakan dirinya untuk menemaniku bercakap – cakap dan bersedia menungguku
untuk sekedar menyecapnya.. meskipun hal itu membuatku tak merasa sendiri..
meskipun hal itu mampu menyeret mimpi menuju dunia nyata meski hanya sekejap..
Aku takkan berkhayal bahwa aku
memiliki cinta yang begitu lama kurindukan, menghapus kenangan sendu yang
menjadi hantu dalam sudut pikirku, dan mengubah kelabu menjadi pelangi di atas
gubuk kamarku.. karena aku harus mampu memahami.. kamu adalah khayalanku.. dan
aku harus pergi menuju kekasihku yang memelukku di atas tanah sembari menatapmu
yang tersenyum di awang – awang.. kekasihku yang baru..realitas..
Dan terkadang aku menjadi terlalu
lelah untuk bermimpi..hingga tak sabar untuk menarikmu dalam pelukku..
Ad
Maiorem Dei Gloriam
Amadeus
Okky Suryono
0 komentar:
Posting Komentar