Sudah
seminggu Yoghi menjalani ritual hariannya, terduduk di depan laptop butut yang
hanya bisa ia gunakan untuk mengetik tugas – tugas kuliahnya, dan juga tak
ketinggalan memutar video yang telah menawan hatinya, mengusik pikirannya, dan
selalu membuatnya tersihir di depan laptop sembari cengar cengir tak karuan..
video itu berdurasi 4 menit, berisi tentang seorang aktris seusia dengannya dan
resmi menjadi pujaan hatinya yang secara manis memberikan pengajaran bagi para
pemain gitar pemula untuk memainkan sebuah lagu yang sering ia bawakan.. Mantra
aktris itu pun mampu membuat Yoghi berkoar untuk memilih pendamping dengan
kriteria seperti aktris penghias laptop bututnya itu.. beautiful, smart, good
singer, can play the guitar and piano, can speaks 3 language fluently like
english, spain, and mandarin..semua kriteria tersebut dicatat dalam – dalam
hingga tak ada bagian dari otaknya yang terlepas sedetikpun tanpa memikirkan
aktris penyihir itu..
Segala
hal mulai ia lakukan, mem-follow media
– media sosial mulai dari twitter, facebook, blog, hingga aplikasi line dalam handphone android miliknya pun tak urung dia
lakukan untuk sekedar memberikan fakta bahwa Yoghi dan dia..sedekat tombol chat yang tak juga ditekan untuk sekedar
bertegur sapa dengan sang idola.. jantungnya berdegup.. hingga pada akhirnya ia
merasa bahwa hanya dengan memiliki contact-nya..
ataupun bisa saja contact itu hanyalah
official contact dari sang idola
untuk “menampung” fans yang menggila
di luar sana, termasuk dirinya, Yoghi berkata meyakinkan dirinya.. “memiliki
ini saja sudah cukup..”
7
hari terakhirnya dipenuhi dengan ritual menyanyikan lagu – lagu sang idola
ketika mentari mulai menghangat..hingga malam menjemput dan rasa rindu untuk
mengenal lebih dekat dengan sang idola ia tenggelamkan bersama pekatnya malam..
bersama waktu, ia menutup mata sembari menandungkan lagu seolah dirinya
bernyanyi duet bersama idola..dengan
desah nafas mereka yang begitu dekat..diterpa senyum manis dan tatapan sendu sang
pujaan hati yang menatap Yoghi dalam angan.. hingga tanpa sadar ia cengar
cengir untuk yang sejuta kalinya.. tersenyum karena angan telah begitu baik meninabobokkannya
dengan aktris penghias hatinya itu.. dan tanpa sadar ia pun buta.. buta akan
sebuah rasa yang dianggapnya cinta..
Yoghi
mulai mengambil gitar bututnya yang teronggok di dalam gudang rumahnya,
membersihkannya dari debu – debu yang telah tertidur di atas gitar tanpa senar
itu selama bertahun – tahun, dan mulai memasang kembali senar – senar yang
hilang dan putus.. ia menyapa gitar tuanya.. membelainya.. seolah aktris pujaan
hatinya yang juga pintar bermain gitar hidup di dalam gitarnya.. dan ia pun
mulai terinspirasi untuk secara otodidak mendalami
seni bermain gitar... karena pujaan hatinya..
Dua
minggu telah berlalu diiringi sang waktu yang membelai malu..membuatnya tanpa
sadar tenggelam akan rutinitas barunya.. rutinitas yang menghidupkan kembali
jiwanya.. membuatnya keluar dari jalur – jalur kebosanan..dengan gitar dalam
genggamannya, dengan aktris pujaan hatinya dalam angannya, dia menyanyi..
hingga suatu saat ia menyadari, lagu trademark
idolanya yang telah ribuan kali ia mainkan..sebuah lagu yang seharusnya
mengumbar suasana kebahagiaan..terasa getir ketika ia nyanyikan.. terasa pilu
ketika matanya menutup dan menghayati setiap kata yang menari dari mulutnya..
lidahnya kelu.. dan seolah fakta menamparnya untuk membukakan matanya dari
kebutaan.. bahwa dirinya tinggal dalam sebuah negeri dongeng khayalannya..yang
hanya dirinya yang tahu..dimana hanya dirinya yang menikmati..dalam
angan..mendadak,ia merasakan terluka karena jatuh cinta..
Sejenak,
Yoghi mengumpulkan kesadarannya, mematikan video 4 menit yang telah berhasil
menawannya selama dua minggu lebih, mengganggu rutinitas konsentrasinya,
membutakan mata hatinya, ia terdiam..sejenak sudut – sudut mulutnya tertarik,
ia tersenyum.. mengatakan dalam hati, “ Ayunda..terima kasih telah menemaniku
dalam hari – hari ini..aku..salah satu makhluk pencumbu bumi akan selalu
menatapmu di awan, terbanglah.lihatlah ke atas.. dari bawah, aku akan selalu
tersenyum dan dengan tangan terkepal memberikan semangat padamu.. terbang!”..
Yoghi
pun berjalan menapak tanah..tetapi dengan memikul realitas yang tertenteng di
pinggangnya.. Dan idolanya pun terbang diiringi dengan segenap imajinasi
Yoghi..dengan membawa hati dan cintanya.. ia terbang..
Ad
Maiorem Dei Gloriam
Amadeus
Okky Suryono
0 komentar:
Posting Komentar