Sabtu, 16 Maret 2013

Terbang..


Sudah seminggu Yoghi menjalani ritual hariannya, terduduk di depan laptop butut yang hanya bisa ia gunakan untuk mengetik tugas – tugas kuliahnya, dan juga tak ketinggalan memutar video yang telah menawan hatinya, mengusik pikirannya, dan selalu membuatnya tersihir di depan laptop sembari cengar cengir tak karuan.. video itu berdurasi 4 menit, berisi tentang seorang aktris seusia dengannya dan resmi menjadi pujaan hatinya yang secara manis memberikan pengajaran bagi para pemain gitar pemula untuk memainkan sebuah lagu yang sering ia bawakan.. Mantra aktris itu pun mampu membuat Yoghi berkoar untuk memilih pendamping dengan kriteria seperti aktris penghias laptop bututnya itu.. beautiful, smart, good singer, can play the guitar and piano, can speaks 3 language fluently like english, spain, and mandarin..semua kriteria tersebut dicatat dalam – dalam hingga tak ada bagian dari otaknya yang terlepas sedetikpun tanpa memikirkan aktris penyihir itu..

Segala hal mulai ia lakukan, mem-follow media – media sosial mulai dari twitter, facebook, blog, hingga aplikasi line dalam handphone android miliknya pun tak urung dia lakukan untuk sekedar memberikan fakta bahwa Yoghi dan dia..sedekat tombol chat yang tak juga ditekan untuk sekedar bertegur sapa dengan sang idola.. jantungnya berdegup.. hingga pada akhirnya ia merasa bahwa hanya dengan memiliki contact-nya.. ataupun bisa saja contact itu hanyalah official contact dari sang idola untuk “menampung” fans yang menggila di luar sana, termasuk dirinya, Yoghi berkata meyakinkan dirinya.. “memiliki ini saja sudah cukup..”

7 hari terakhirnya dipenuhi dengan ritual menyanyikan lagu – lagu sang idola ketika mentari mulai menghangat..hingga malam menjemput dan rasa rindu untuk mengenal lebih dekat dengan sang idola ia tenggelamkan bersama pekatnya malam.. bersama waktu, ia menutup mata sembari menandungkan lagu seolah dirinya bernyanyi duet bersama idola..dengan desah nafas mereka yang begitu dekat..diterpa senyum manis dan tatapan sendu sang pujaan hati yang menatap Yoghi dalam angan.. hingga tanpa sadar ia cengar cengir untuk yang sejuta kalinya.. tersenyum karena angan telah begitu baik meninabobokkannya dengan aktris penghias hatinya itu.. dan tanpa sadar ia pun buta.. buta akan sebuah rasa yang dianggapnya cinta..

Yoghi mulai mengambil gitar bututnya yang teronggok di dalam gudang rumahnya, membersihkannya dari debu – debu yang telah tertidur di atas gitar tanpa senar itu selama bertahun – tahun, dan mulai memasang kembali senar – senar yang hilang dan putus.. ia menyapa gitar tuanya.. membelainya.. seolah aktris pujaan hatinya yang juga pintar bermain gitar hidup di dalam gitarnya.. dan ia pun mulai terinspirasi untuk secara otodidak mendalami seni bermain gitar... karena pujaan hatinya..

Dua minggu telah berlalu diiringi sang waktu yang membelai malu..membuatnya tanpa sadar tenggelam akan rutinitas barunya.. rutinitas yang menghidupkan kembali jiwanya.. membuatnya keluar dari jalur – jalur kebosanan..dengan gitar dalam genggamannya, dengan aktris pujaan hatinya dalam angannya, dia menyanyi.. hingga suatu saat ia menyadari, lagu trademark idolanya yang telah ribuan kali ia mainkan..sebuah lagu yang seharusnya mengumbar suasana kebahagiaan..terasa getir ketika ia nyanyikan.. terasa pilu ketika matanya menutup dan menghayati setiap kata yang menari dari mulutnya.. lidahnya kelu.. dan seolah fakta menamparnya untuk membukakan matanya dari kebutaan.. bahwa dirinya tinggal dalam sebuah negeri dongeng khayalannya..yang hanya dirinya yang tahu..dimana hanya dirinya yang menikmati..dalam angan..mendadak,ia merasakan terluka karena jatuh cinta..

Sejenak, Yoghi mengumpulkan kesadarannya, mematikan video 4 menit yang telah berhasil menawannya selama dua minggu lebih, mengganggu rutinitas konsentrasinya, membutakan mata hatinya, ia terdiam..sejenak sudut – sudut mulutnya tertarik, ia tersenyum.. mengatakan dalam hati, “ Ayunda..terima kasih telah menemaniku dalam hari – hari ini..aku..salah satu makhluk pencumbu bumi akan selalu menatapmu di awan, terbanglah.lihatlah ke atas.. dari bawah, aku akan selalu tersenyum dan dengan tangan terkepal memberikan semangat padamu.. terbang!”..

Yoghi pun berjalan menapak tanah..tetapi dengan memikul realitas yang tertenteng di pinggangnya.. Dan idolanya pun terbang diiringi dengan segenap imajinasi Yoghi..dengan membawa hati dan cintanya.. ia terbang..




Ad Maiorem Dei Gloriam




Amadeus Okky Suryono

0 komentar:

Posting Komentar