Hati memiliki
logika yang tak berperasaan..
Meski retak dan
merapuh oleh akar kecemburuan..
Berselubungkan prasangka
dan sikap tak mau percaya..
Lalu bagaimana
bisa ia tetap mencinta?
Hati memiliki logika yang tak
berperasaan..
Ia begitu bahagia berpeluh duka..
Begitu haus akan luka..
Seakan tak hidup jika bernafas tanpa
sesak di dada..
Hati memiliki
logika yang tak berperasaan..
Lalu cinta macam
apa yang ia berikan?
Cinta yang
merupakan tumpukan omong kosong?
Cinta yang
tinggal menunggu waktu untuk dibuang dan dilupakan?
Hati memiliki logika yang tak
berperasaan..
Mampu mencumbu kemunafikan..
Merajut mimpi yang ia tahu takkan
jadi kenyataan..
Memberikan ruang pengampunan hanya
untuk tersayat...
Sekali lagi..
Hati memiliki
logika yang tak berperasaan..
Ketika sebegitu
tak berperasaannya hati...
Maukah kau
mengikutinya kemanapun ia melangkah?
Di kala tapak
demi tapak hanya ada tangisan dan ratapan..
Mengabaikan nurani..
Mengembara dalam
sepi..
Ah..
Mungkin ini
saatnya me-masabodoh-kan hati..
Membiarkannya meraung
dalam bilik – bilik yang kosong..
Paling tidak
kita terbebas...
Dari hati yang
memiliki logika yang tak berperasaan..
Ad Maiorem Dei
Gloriam
Amadeus Okky
Suryono