Selasa, 22 Januari 2013

Pernik memory


Kupejamkan mataku dalam kelamnya malam..
Bercumbu dengan angin sisa musim dingin..
Langitpun sayu, pucat tanpa naungan bintang..
Pohon maple menari tanpa daun di sisinya.
Kelabu..
            Hanya ada kelebatan hitam dan kelabu dalam anganku..
            Angan yang merintih dalam guratan – guratan masa lalu..
            Masa di kala janji terlontar seindah pelangi..
            Juga masa di kala janji meradang dan terhapus sepi..
            Kelabu...
Air mata menetes dalam kepalsuan..
Hingga ia berontak dan terjatuh dalam aspal jalanan..
Luka yang mengalir tersayat pikiran – pikiran semu..
Yang mendambakan senyuman..
Yang merindukan kebahagiaan..
Kelabu..
            Dusta bersemai seindah senja..
            Dan cinta merintih dan kehilangan jati dirinya..
            Bahkan ia menolak dipanggil cinta..
            Ia mengasing di negeri antah berantah..
            Dirudung lapar..mengais tanah..
            Tergolek lemah tanpa seorangpun perduli..
            Kelabu..
Kubuka mataku yang terbuai dalam bulir peluh..
Masih adakah kasih yang tersisa?
Untuk sekedar menghangatkan..
Untuk sekedar mengampuni dan diampuni..
Masih adakah celah kecil di hatimu untuk kutinggali?
Aku kedinginan...aku kelaparan..
Biarlah aku tinggal di rongga tergelap hatimu..
Biarkan aku terbaring..
Kelabu..



Terinspirasi dari : “Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami”- Yesus


Ad Maiorem Dei Gloriam



Amadeus Okky Suryono

0 komentar:

Posting Komentar