Kupejamkan
mataku dalam kelamnya malam..
Bercumbu dengan
angin sisa musim dingin..
Langitpun sayu,
pucat tanpa naungan bintang..
Pohon maple menari tanpa daun di sisinya.
Kelabu..
Hanya ada kelebatan hitam dan kelabu
dalam anganku..
Angan yang merintih dalam guratan –
guratan masa lalu..
Masa di kala janji terlontar seindah
pelangi..
Juga masa di kala janji meradang dan
terhapus sepi..
Kelabu...
Air mata menetes
dalam kepalsuan..
Hingga ia
berontak dan terjatuh dalam aspal jalanan..
Luka yang
mengalir tersayat pikiran – pikiran semu..
Yang mendambakan
senyuman..
Yang merindukan
kebahagiaan..
Kelabu..
Dusta bersemai seindah senja..
Dan cinta merintih dan kehilangan
jati dirinya..
Bahkan ia menolak dipanggil cinta..
Ia mengasing di negeri antah berantah..
Dirudung lapar..mengais tanah..
Tergolek lemah tanpa seorangpun
perduli..
Kelabu..
Kubuka mataku
yang terbuai dalam bulir peluh..
Masih adakah
kasih yang tersisa?
Untuk sekedar
menghangatkan..
Untuk sekedar
mengampuni dan diampuni..
Masih adakah celah
kecil di hatimu untuk kutinggali?
Aku
kedinginan...aku kelaparan..
Biarlah aku
tinggal di rongga tergelap hatimu..
Biarkan aku
terbaring..
Kelabu..
Terinspirasi
dari : “Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah
kepada kami”- Yesus
Ad
Maiorem Dei Gloriam
Amadeus
Okky Suryono
0 komentar:
Posting Komentar