Hai kamu, para manusia pemijak tanah
yang terlelap dalam naungan langit dan terlahir dalam kandungan senja. Enyahlah!
Ratapanmu pekakkan telingaku, keberadaanmu pudarkan warna – warna nada, dan
mematahkan harmoni yang terlindung di balik bintang – bintang malam...
Hai kamu, para manusia pemijak
tanah.. kamu tak sepertiku, sang manusia bersayap yang mampu terbang membelah
merah jingga cakrawala dengan paras berselubungkan lingkaran cahaya. Takkan kukotori
pandanganku dengan melihatmu terbelenggu...