Maaf..
Sebuah
kata yang seharusnya tak kuucapkan karena memang aku benar – benar mencintaimu..
atau itu setidaknya yang aku rasakan. Kamu yang mencintaiku dengan jiwamu..Kamu
yang tak layak menerima kekelaman dari dunia sekitarmu..tetapi karena aku..yang
mendapatkanmu atas dasar ego sesaat..tanpa memikirkanmu kehidupanmu.. tanpa
memikirkan keberlanjutan nafas tulusmu..
Aku membenci diriku karena tak mampu
mengajakmu terbang berdampingan denganku.. karena tak mampu berikan kasih yang
seharusnya kamu dapatkan.. dan kamu hanya menatapku dari tanah berdebu sembari
meneriakiku untuk selalu menjalani hidupku sepenuhnya.. seutuhnya.. dengan atau
tanpa dirimu...
Untuk itu aku minta maaf..
Karena telah membawamu ke tengah –
tengah hitamnya dunia yang tak sesuai dengan putihnya kamu.. dunia yang begitu
membencimu.. dunia yang tak peduli erangan dan rintihanmu..
Karena tak mampu berbuat apa – apa dikala
kamu menangis, dan untuk sesaat aku teringat akan masa di kala kamu akan melakukan
apa saja ketika aku terluka dan bersimbah air mata...
Aku malu.. aku tahu bahwa aku tak
layak menerima dirimu..dan cintaku tak sependar cintamu yang mampu memelukku
begitu hangat..begitu mesra..dengan caramu..
Sesaat..
aku teringat membelaimu untuk pertama kalinya.. di tengah kondisi yang kotor
dan memuakkan.. kamu menghujamkan tatapanmu ke jantung hatiku.. kamu meminta
tolong padaku untuk menyelamatkanmu..meski pada akhirnya aku harus mencaci
diriku karena tak mampu mempertahankanmu di pelukanku.. dan terseok di tengah
dunia yang semakin menghitam..
Aku hanya bisa memohon dan meratap agar
dirimu yang membawa separuh hatiku tetap hidup dinaungi senyuman mentari yang
semburat di balik dirimu, antusiasme tanpa kenal mati, dan cinta yang memutih
seiring buaian dari sang waktu..
Sekali lagi.. dengan kelusuhan
diriku yang tak pantas menerima putihnya cintamu..
Aku
minta maaf..
Rex, Anjingku yang malang..
Ad
Maiorem Dei Gloriam
Amadeus
Okky Suryono
0 komentar:
Posting Komentar