Senin, 16 Juli 2012

Generasi Muda Indonesia?


Sumber Gambar : www.google.com

      Ketika aku mulai dalam usahaku membersihkan rumah siang hari itu, kulihat koran Jawa Pos edisi Minggu, 6 Mei 2012 seolah menyapaku dengan headline yang mengusik hati.. headline “koran bekas” tersebut berjudul,” tangisi ibu yang senang menyerahkan anaknya.” Dimana ketika kubaca beberapa saat, headline tersebut berkisah mengenai seorang ibu bernama Ita Indrawati yang mendirikan panti asuhan yang secara khusus merawat bayi – bayi hasil hubungan gelap dari para muda – mudi yang rata – rata berusia 17 – 20 tahun.. sejenak aku terperangah.. bagaimana bisa mereka dengan perasaan senang dan lega menyerahkan anak mereka hasil hubungan di luar nikah kepada seorang yang asing bagi mereka?

Sejenak terlintas percakapanku dengan adikku menilik kejadian yang terjadi pada minggu malam lalu, tanggal 15 Juli 2012, aku dan keluarga melintas di suatu jalan perumahan yang cukup lebar dengan lampu remang di sisi kiri kanan jalannya..terlihat beberapa pasangan saling memeluk erat ketika motor mereka melaju lambat di sisi jalanan..tak berapa lama..mereka berhenti ke suatu sudut di jalan itu dimana tak banyak orang berlalu lalang dan terhindar dari lampu remang jalanan.. entah apa saja yang akan mereka lakukan disana, dan yang jelas... mereka menantang “bahaya”....

Sontak, adik ku yang juga melihat pemandangan tersebut menyahut, “ wah mas, kayak gitu mah banyak banget di sekitar jalanan sini..pernah aku lihat di jalanan sekitar bandara Juanda yang gelap tanpa lampu, pas aku lewat eh ternyata banyak banget pasangan – pasangan yang ada di atas motor nya lagi ciuman! Padahal ada aku lewat dengan sorotan lampu motorku, eh mereka nya ya keliatan cuek – cuek aja lho! .”

Apakah begini wajah Indonesiaku dengan budaya timur nya ? jikalau memang mereka merasa “butuh” dengan hal itu, apakah mereka tidak memikirkan “melakukannya” di tempat lain dimana tidak ada anak kecil dengan wajah polosnya telah terbiasa dan “maklum” akan kejadian tersebut?? Juga dilihat dari koran Jawa Pos yang kubaca tadi, bagaimana bisa para pasangan dengan perasaan senang dan lega telah menelantarkan anaknya ke panti asuhan sehingga hanya berani berbuat tak berani bertanggung jawab?? Ah..semoga yang kulihat beberapa hari ini bukanlah para muda – mudi Indonesia secara general.. semoga yang kulihat hanyalah noktah Indonesia di beberapa titik tempat saja..

Semoga generasi muda Indonesia semakin terhanyut dalam ke-“jatuh cinta”-an nya pada Indonesia..hingga mereka dapat mencintai diri mereka sendiri sebelum membahayakan diri mereka dan bangsa mereka..bangsa Indonesia...


Ad Maiorem Dei Gloriam


Amadeus Okky Suryono

0 komentar:

Posting Komentar