Minggu, 29 Juli 2012

Rainbow

Sumber Gambar : www. Google.com


Dear Night Rainbow.. merupakan cuplikan salah satu lyric dari lagu yang dinyanyikan oleh Joe, salah satu tokoh, turut mewarnai sendu dalam perjuangan serial animasi “Rainbow – Nisha Rokubo No Shichinin” yang berhasil menggugah determinasi, cinta dan persahabatan masyarakat di Jepang pada khususnya, dan Dunia pada umumnya.. termasuk aku yang turut menjadi “korban” dan terbuai akan alur dari film action anime itu yang dibumbui dengan drama – drama para tokohnya yang menyentuh. Rainbow seakan menjadi perspektif penghiburanku di kala aku melihat dunia sekelilingku menjadi kelam, seolah tanpa cinta, individualis dan egois..

Keindahan alur “Rainbow" dimulai dengan perkenalan dari ketujuh tokoh ( dimana memang sang pengarang, George Abe serta sang ilustrator, Masasumi Kakizaki ingin menunjukkan bahwa Rainbow dengan 7 warnanya dilambangkan melalui ketujuh tokoh ini yang memiliki warna masing – masing karakter ) yaitu Sakuragi Rokurouta ( dipanggil Bro, 18 tahun ), Minakami Mario ( dipanggil Mario, 17 tahun ), Tohyama Tadayoshi  ( dipanggil Soldier, 17 tahun ), Matsuira Mansaku ( dipanggil Cabbage, 17 tahun ) , Maeda Noboru ( Dipanggil Turtle, 16 tahun ), Yokosuka Jou ( dipanggil Joe, 16 tahun ), dan Nomoto Ryuji ( dipanggil Baremoto, 17 tahun ). Mereka merupakan para “kriminal cilik” yang dimasukkan ke dalam penjara khusus para remaja karena melakukan tindak kriminal di usia mereka.

Perkenalan mereka diawali ketika Sakuragi yang merupakan seorang remaja yang “lebih dulu” menempati Penjara Blok 2 sel nomor 6 bertemu dengan ke-6 remaja lain yang baru pertama kali menginjakkan kaki di penjara tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan kesombongan dari ke-6 remaja itu yang meminta kehormatan dari Sakuragi agar secara sopan dan tunduk serta memperkenalkan dirinya. Tindakan sombong mereka dipicu oleh karena mereka merasa diri mereka kuat karena menang jumlah dibandingkan Sakuragi yang hanya sendirian. Alhasil, Sakuragi pun jengah dengan kesombongan mereka dan pertarungan tak adil itu tak dapat terhindarkan. Hasil akhir pertarungan itu dimenangkan oleh Sakuragi dikarenakan ia merupakan seorang petinju ketika sebelum ia dijebloskan ke penjara oleh sebab “kriminal” yang dilakukannya. ( sebab nya tonton sendiri ya, nanti ga bakal seru kalo di ceritain disini ) 

Perkenalan tersebut diakhiri dengan bilur – bilur luka dari ke-6 remaja itu, dan Sakuragi yang merasa “menang” justru tidak memanfaatkan kemenangannya untuk “menjajah” ke-6 remaja itu. Justru ia menekankan akan perlunya kesopanan dan kerendahan hati serta mengajarkan mereka untuk tidak gegabah untuk menyikapi sesuatu. Kedewasaan Sakuragi begitu terasa ketika ia tidak merasa “senior” dibandingkan dengan ke – 6 remaja lain yang jelas lebih muda dibandingkan dirinya, dan justru ia menghangatkan mereka melalui tindakan – tindakan yang menjadikan mereka sebagai manusia seutuhnya ketika hal itu tidak mereka dapatkan selama pengalaman penyiksaan mereka di penjara remaja yang dibawahi oleh seorang sipir penjara bernama Ishihara yang begitu bahagia ketika menyiksa para napi khususnya Sakuragi. ( terdapat sebab yang melatarbelakangi penyiksaan itu )

Cuplikan adegan diatas dari film “Rainbow” ini merupakan salah satu cuplikan dari sekian banyak adegan yang bergumul dalam cinta dan persahabatan. George Abe  seolah ingin menggaris bawahi bahwa manusia – manusia yang terdampar sebagai narapidana, yang justru diberikan stigma yang negatif di tengah masyarakat, justru mampu bertindak sesuai dengan hati mereka,  merobek keegoisan dan individualisme duniawi, demi kebahagiaan sahabat – sahabat mereka yang telah mereka anggap sebagai keluarga mereka. Sahabat yang selalu hadir untuk memberikan dorongan ketika mereka terjatuh dan menangis. Sahabat yang tanpa ragu memberikan bantuan dan pertolongan untuk mencapai mimpi – mimpi mereka. Sahabat yang justru merasakan kesedihan yang amat dalam di kala seorang sahabat yang lain diterpa musibah dan halangan untuk menggapai mimpi mereka...

Rainbow merupakan serial animasi yang menduduki peringkat pertama dalam daftar film animasi bergenre action dramatic-ku yang mampu membuat para penikmat film baik pria dan wanita meneteskan air mata melalui balutan kata – kata puitis dalam film yang semakin membuat alur film menjadi dalam, menyentuh, dan mengharukan.

Orang Indonesia perlu untuk menikmati film ini, agar secara bersama – sama melakukan pemahaman secara kolosal akan cinta, persahabatan dan determinasi yang dalam dari film animasi inspiratif ini.



Ad Maiorem Dei Gloriam





Amadeus Okky Suryono

0 komentar:

Posting Komentar