Rabu, 11 Juli 2012

Sendu Dalam Suasana Pagi di Kota Sidoarjo..


Sumber Gambar : www.google.com

         Ketika waktu telah menunjukkan pukul 6 pagi, aku telah terbuai dengan sapaan hangat mentari..dan sayup – sayup teriakan anak – anak berusia 7 tahun berseragam batik Sekolah Dasar juga ikut mewarnai semburat pagi..dan kutetapkan hatiku untuk sekedar menikmati aura kota segudang memori masa kecilku... Sidoarjo.. 

        Dengan mengenakan pakaian olahraga milik ayahku, aku mulai berlari – lari kecil sembari meregangkan otot – ototku..tak berapa lama, aku berseteru dengan jalanan utama di sekitar kompleks rumahku sembari kurasakan semilir angin pagi menerpa wajahku.. ketika sampai di jalan kembar yang biasa digunakan orang – orang sekitar untuk sekedar menghela nafas pagi dan berlari – lari kecil karena banyaknya tanaman di pinggiran jalanan, bayangan keasrian dan kenyamanan seolah buyar ketika perjalanan pagiku seolah disambut dengan berbagai macam aroma yang mengganggu.. ada orang dengan sengaja membakar sampah di sekitar kompleks jalan kembar dimana begitu mengganggu alunan udara pagi..tanaman – tanaman hijau yang kurindukan seolah merunduk sendu dengan daun – daun kecoklatan yang bertengger di dahannya.. dan taman perumahan yang berhiaskan sampah – sampah plastik yang tergeletak begitu saja..serta aroma jalanan yang basah entah oleh sebab apa sehingga menimbulkan bau tidak sedap ketika orang melintas di punggung jalanan..

      Bermodalkan semangat pagiku, kuberusaha tak memperhatikan kesenduan suasana kota asalku, sembari menapaki jalanan memory yang dulu sering kulalui ketika kuberangkat ke Sekolah Dasar ku..jalanan memory dimana merupakan jalanan menuju lapangan kecil tempat aku dan teman – teman masa kecilku berbagi tawa dan kepuasan di kala bermain sepak bola versi kami..dan juga jalanan memory dimana aku menikmati guliran waktu bersama cinta masa kecilku.. seolah semua kenangan menyeruak ke pikiranku dan melupakan sejenak kesenduan pagiku..

   ketika mentari mulai memerah dan meninggi..aku melihat sebuah pemandangan yang menyentuh hatiku..dimana kulihat seorang pria tua yang sudah tak mampu berjalan dengan baik sehingga ia bersahabat dengan tongkat besi setianya yang membantunya berjalan sembari menghampiri sampah – sampah plastik yang menghiasi area taman perumahan itu.. ia mengambil sampah sebanyak yang mampu ia genggam..berbalik arah..sembari berjalan tertatih bersama sahabatnya menuju ke tempat sampah yang terletak 10 langkah di depannya... ya.di dalam dirinya yang menua dan rapuh, timbul suatu kerinduan mendalam akan bersih dan indahnya kota masa tuanya.. 


Ya.. Aku juga merindukan bersih dan indahnya kota masa kecilku...




Ad Maiorem Dei Gloriam




Amadeus Okky Suryono

0 komentar:

Posting Komentar